Inforakyat24jam.com, Pembangunan ruang BPD di lantai dua yang di bawahnya adalah ruang aula itu sepenuhnya berada dalam pengawasan Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD). “TPKD ini merupakan perpanjangan tangan Kepala desa dengan ketuanya dijabat oleh Asep Diki yang sekarang tidak ada di sini karena sedang mengikuti Bimtek di Soreang. Dan anggotanya mencakup unsur LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), unsur Masyarakat, dan unsur tokoh masyarakat, “kata Deden Toha S. IP (Senin, 15/09/2025).
Kepala desa (Kades) Manggungharja ini pun memberitahukan bahwa sumber anggarannya berasal dari ADPD (Alokasi Dana Perimbangan Desa) yang diperoleh dari retribusi pajak sebesar Rp 120 juta. “Tetapi anggaran Rp 120 juta tersebut tidak dialokasikan semuanya untuk pembangunan saja. Tetapi juga untuk pembayaran pajak, HOK (Hari Orang Kerja), dan pengadaan barang dan jasa. Kemungkinan inilah yang menjadi penyebab lamanya pembangunan seharusnya 36 hari sesuai dengan Juklak/Juknis (Petunjuk pelaksanaan/Petunjuk teknis), sedangkan pada prakteknya ternyata melebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam rapat pemerintah desa dan BPD, “ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Deden Toha, bahwa implementasi pembangunan ruang BPD ini berdasarkan dua pertimbangan, yakni: pertama, adanya usulan dari Ketua BPD supaya kantor dan ruang rapat BPD berada dalam satu bangunan; dan kedua, dengan adanya Inpres no. 9 th. 2025 tentang KDMP (Koperasi Desa Merah Putih), maka Kepala desa harus menyediakan tempat di lantai bawah untuk kantor KDMP di depan ruang aula.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai informasi penutup, bahwa pembangunan ruang BPD dilaksanakan dari Senin sampai Sabtu dan sifatnya harian. “Kalau keinginan pemerintah desa dan BPD pekerjaannya berlangsung sampai Minggu. Tetapi atas permintaan tukang untuk Minggu libur. Ya sudah tidak apa-apa, kami tidak bisa memaksakan. Kemungkinan mereka mempunyai acara keluarga atau urusan yang lain. Dan jumlah pekerja pada awal-awal membangun sebanyak 5 orang. Tetapi sekarang karena tinggal finishing maka jumlahnya dikurangi menjadi 4 orang. Hanya saja sewaktu pengecoran, jumlah pekerjanya mencapai hampir 20 orang, “ujarnya menutup pembicaraan kepada awak media Aesennews.com.













